Minggu, 10 Maret 2013

Perang Dunia II



BAB I
PENDAHULUAN
Perang Dunia II adalah konflik militer global yang terjadi pada 1 September 1939 sampai 2 September 1945 yang melibatkan sebagian besar negara di dunia, termasuk semua kekuatan-kekuatan besar yang dibagi menjadi dua aliansi militer yang berlawanan: Sekutu dan Poros. Perang ini merupakan perang terbesar sepanjang sejarah dengan lebih dari 100 juta personil. Dalam keadaan "perang total," pihak yang terlibat mengerahkan seluruh bidang ekonomi, industri, dan kemampuan ilmiah untuk melayani usaha perang, menghapus perbedaan antara sipil dan sumber-sumber militer. Lebih dari tujuh puluh juta orang, mayoritas warga sipil, tewas. Hal ini menjadikan Perang Dunia II sebagai konflik paling mematikan dalam sejarah manusia.[1]
Perang Dunia II berkecamuk di tiga benua tua; yaitu Afrika, Asia dan Eropa. Berikut pialah data pertempuran-pertempuran dan peristiwa penting di setiap benua. Untuk lebih jelasnya lagi mengenai Perang Dunia II akan dibahas didalam makalah ini.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Lahirnya Negara-negara Fasis
Situasi Eropa menjelang PD II tidak jauh berbeda dengan situasi menjelang PD I. Suasana diliputi ketegangan dan keinginan balas dendam, terutama negara-negara yang kalah perang. Mereka dirugikan oleh perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh blok Sekutu. Pada umumnya negara-negara yang terlibat perang mengalami kehancuran ekonomi. Untuk itu mereka berusaha bangkit dengan cara yang diktator dan mengembangkan paham ultranasionalisme. Dari paham ultranasionalisme tersebut lahir negara-negara fasis. Negara-negara fasis yang muncul yaitu Jerman, Italia, dan Jepang.
1. Fasisme di Jerman
            Dalam PD I Jerman mengalami kekalahan dan penderitaan yang hebat. Namun, di bawah kepemimpinan Adolf Hittler Jerman mulai bangkit. Melalui Partai Nazi, Adolf Hittler membangun Jerman kembali. Jerman menganut paham Chauvinisme yaitu paham yang menganggap dirinya lebih unggul dari ras lainnya. Selain itu juga menganut totaliterisme yaitu paham yang melaksanakan prinsip bahwa semua diutus oleh negara. Rakyat tidak memiliki kebebasan.
Berikut ini beberapa tindakan yang dilakukan Hittler untuk mewujudkan kejayaan Jerman.
a)      Menolak isi Perjanjian Versailes.
b)      Membangun angkatan perang yang kuat.
c)      Mengobarkan semangat anti-Yahudi dengan membunuh dan mengusir orang-orang Yahudi.
d)     Membangun hubungan kerja sama politik dan militer dengan Jepang dan Italia (Poros Roberto).
e)      Membentuk polisi rahasia yang disebut Gestapo.
Seiring dengan perkembangan yang dialaminya, Jerman mulai berani melakukan politik ekspansi kembali. Jerman melaksanakan politik Lebensraum (ruang untuk hidup) yaitu gagasan perluasan wilayah melalui perang. Misalnya dengan menduduki Austria dan Cekoslovakia.
2 . Fasisme di Italia
            Italia adalah salah satu negara pemenang dalam Perang Dunia I. Meskipun menang, Italian merasa kecewa sebab tuntutannya dalam Perjanjian Versailes tidak terpenuhi. Karena kekecewaannya tersebut, Italia mulai bangkit di bawah pimpinan Benito Mussolini. Italia berkembang menjadi negara fasis. Berikut ini usaha-usaha Benito Mussolini untuk mengembangkan fasisme di Italia.
a) Mengobarkan semangat Italia Irredenta untuk mempersatukan seluruh bangsa Italia.
b) Memperkuat angkatan perang.
c) Menguasai seluruh Laut Tengah sebagai Mare Nostrum atau Laut Kita.
d) Menduduki Ethiopia dan Albania.
3. Fasisme di Jepang
Munculnya fasisme Jepang tidak dapat dipisahkan dari Restorasi Meiji. Berkat Restorasi Meiji, Jepang berkembang menjadi negara industri yang kuat. Majunya industri tersebut membawa Jepang menjadi negara imperialis. Jepang menjadi negara fasis dan menganut Hakko I Chiu. Fasisme di Jepang dipelopori oleh Perdana Menteri Tanaka, masa pemerintahan Kaisar Hirohito dan dikembangkan oleh Perdana Menteri Hideki Tojo. Untuk memperkuat kedudukannya sebagai negara fasis, Kaisar Hirohito melakukan beberapa hal berikut.
a)      Mengagungkan semangat bushido.
b)      Menyingkirkan tokoh-tokoh politik yang anti militer.
c)      Melakukan perluasan wilayah ke negara-negara terdekat seperti Korea, Manchuria, dan Cina.
d)     Memodernisasi angkatan perang.
e)      Mengenalkan ajaran shinto Hakko I Chiu yaitu dunia sebagai satu keluarga yang dipimpin oleh Jepang.
Berkembangnya negara-negara fasis seperti Italia, Jerman, dan Jepang membuat situasi politik di kawasan Eropa semakin menghangat, dan diwarnai dengan ketegangan yang mendorong terjadinya Perang Dunia II.
B. Latar Belakang Perang Dunia II
Hal-hal yang melatarbelakangi terjadinya Perang Dunia II dapat digolongkan menjadi sebab umum dan sebab khusus.
1. Sebab Umum
Berikut ini sebab-sebab umum terjadinya Perang Dunia II.
a)      Pertentangan antara paham liberalisme dan totaliterisme. Liberalisme memberikan kebebasan bagi warga negaranya sedangkan totaliterisme mengekang kebebasan warga negara.
b)      Persekutuan mencari kawan.
c)      Semangat untuk membalas dendam (revanche idea) karena kekalahan dalam PD I.
d)     Perlombaan senjata antarnegara.
e)      Pertentangan antarnegara imperialis untuk memperebutkan daerah jajahan.
f)       Kegagalan Liga Bangsa-Bangsa dalam mewujudkan perdamaian dunia.
2 . Sebab Khusus ( casus bally bally)
Sebab khusus Perang Dunia II terjadi di dua kawasan yaitu kawasan Eropa dan kawasan Asia Pasifik. Berikut ini sebab-sebab khusus terjadinya Perang Dunia II.
a)      Di kawasan Asia Pasifik, penyerbuan Jepang terhadap pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour tanggal 7 Desember 1941.
b)      Di kawasan Eropa, serangan kilat (blitzkrieg) yang dilakukan Jerman atas Polandia pada tanggal 1 September 1939. Alasan penyerangan itu untuk merebut kembali kota Danzig (penduduknya bangsa Jerman). Dalam waktu singkat sebagian besar Polandia dikuasai Jerman.
Uni Soviet yang merasa keamanannya terancam, segera menyerbu Polandia dari arah Timur. Pada tanggal 3 September 1939 Inggris dan Prancis menyatakan perang terhadap Jerman. Dalam perkembangannya melibatkan banyak negara.
C. Jalannya Perang
Negara-negara yang terlibat dalam Perang Dunia II juga tidak jauh berbeda dengan Perang Dunia I. Perang Dunia II dapat dikatakan merupakan ajang balas dendam bagi negara-negara yang kalah dalam PD I. Negara-negara yang terlibat terbagi dalam blok Sentral dan blok Sekutu. Berikut ini negara-negara yang terlibat dalam PD II.
1.      Blok Sentral yaitu Jerman, Italia, Jepang, Austria, Rumania, dan Finlandia.
2.      Blok Sekutu yaitu Inggris, Prancis, Rusia, RRC, Amerika Serikat, Austria, dan Polandia.
Secara umum PD II dibagi dalam 3 tahapan berikut.
1.      Tahapan pertama, blok Sentral melakukan ofensif dengan taktik serangan kilat.
2.      Tahapan kedua, merupakan titik balik. Blok Sentral bersifat defensif (bertahan) sedangkan blok Sekutu lebih banyak melakukan serangan.
3.      Tahapan ketiga, blok Sekutu mulai mencapai kemenangan.

Medan pertempuran PD II lebih luas yaitu mencakup Eropa, Asia, dan Afrika. Perang dunia II di wilayah Eropa terdiri atas beberapa medan pertempuran (Front) yaitu front Eropa Barat, Eropa Timur, dan Eropa Tenggara. PD II juga meluas ke wilayah Afrika, dalam arti untuk perebutan tanah jajahan bangsa Barat di benua Afrika.
1.      Front Eropa Barat
Perang di Eropa Barat ini merupakan tahap pertama dari Perang Dunia II. Negara-negara Sentral yang dipimpin oleh Jerman bertindak ofensif. Jerman melakukan serangan kilat (blitzreg) menyerbu Demark, Norwegia, belanda, dan Luxembung.
Ke arah Selatan, Jerman menyerbu Prancis lewat belakang daerah pertahanan Maginot. Jerman berhasil menguasai setengah wilayah Prancis termasuk kota Paris. Prancis terpaksa menyerah di kota Compiegne.
2.      Front Eropa Timur
Diawali dengan penyerbuan Jerman ke Danzig, Polandia pada tanggal 1 september 1939. Hampir semua negara-negara di eropa Timur mendukung Jerman kecuali Yugoslavia. Di bawah pimpinan Joseph Bros Tito, Yugoslavia mengadakan perlawanan gerilya yang menyulitkan Jerman.
3.      Front Eropa Tenggara
Jerman di bawah pimpinan Erwin Rommel memulai serangan dari Rumania menuju Balkan. Jerman sudah berhasil menguasai Balkan bergerak ke Selatan dalam upaya menguasai Terusan Suez.
4.      Front Afrika
Pertempuran di Front Afrikan diawali dari upaya Jerman yang ingin menguasai terusan Suwz. Untuk itu Jerman yang ingin menguasai terusan Suez. Untuk itu Jerman memerintahkan Italia untuk menyerbu mesir. Namun serangan Italia dapat dipukul mundur Sekutu hingga ke Abesinia.
Pada awalnya Amerika Serikat bersikap netral. Akan tetapi setelah terjadi peristiwa Pearl Harbour tanggal 7 Desember 1941, AS menyatakan perang kepada Jepang. Sekutu membentuk komando gabungan yang dipimpin Jenderal Dwight Eisenhower. Pada tanggal 6 Juni 1944 terjadi pertempuran antara Sekutu dan Jerman di Normandia. Jerman dapat dipukul mundur. Sementara itu, wilayah Asia Pasifk membentuk pertempuran sendiri. Jepang berhasil menguasai Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Birma. Bahkan pada tanggal 27 Februari 1942 pertahanan Sukutu di Jawa dapat direbut Jepang. Peta kekuatan mengalami perubahan setelah terjadi pertempuran di Laut Karang. Pasukan Sekutu yang dipimpin Jenderal Douglas Mac Arthur dengan Laksamana Chester W. Nimit menyerbu Jepang sampai Pulau Okinawa.

D. Akhir Perang

          Pada bulan Mei 1942, suatu serangan terhadap Australia terhenti dalam pertempuran di Laut Koral. Serangan serupa terhadap Hawai terhenti di Midway pada bulan Juni 1942. Pada bulan Agustus 1942 pasukan Amerika Serikat mendarat di Guadalkanal (Kepulauan Solomon) dan bulan Februari 1943 pihak Jepang telah dipukul mundur.

            Pada bulan Februari 1944 pasukan Amerika Serikat berhasil mengusir Jepang dari Kwayalein, di Kepulauan Marshall, dan Saipan di Kepulauan Mariana. Pada tanggal 6 Agustus 1945 Sekutu menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan kota Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945. Akhirnya Jepang menyerah dan menandatangai perjanjian di atas kapal USS Missouri tanggal 2 September 1945 di Teluk Tokyo.

            Blok Sentral pada khirnya harus menyerah kepada Sekutu pada bulan Mei 1945. Berikut ini beberapa faktor penyebab kekalahan Blok Sentral terhadap Sekutu.

1.      Blok Sentral tidak ditunjang oleh sumber-sumber kekayaan alam yang mencukupi kebutuhan perang.

2.      Jumlah anggota kelompok Sekutu lebih banyak. Masuknya Rusia ke dalam blok Sekutu memperkuat blok tersebut.

3.      Sekutu memiliki daerah jajahan yang dapat menunjang kebutuhan perang.

4.      Blok Sekutu memiliki keunggulan teknologi persenjataan daripada Blok Sentral.[2]

Setelah Perang Dunia II berakhir, maka negara-negara yang terlibat dalam perang itu, baik yang menang perang maupun yang kalah perang menempuh upaya perdamaian. Upaya perdamaian itu dilakukan dengan perjanjian perdamaian. Berbagai perjanjian perdamaian yang pernah dilakukan di antaranya:

1.      Konferensi Postdam (2 Agustus 1945) antara Jerman dengan Sekutu yang dihadiri oleh Presiden Amerika Serikat Harry S. Truman, Pemimpin Uni Soviet Joseph Stalin dan perwakilan dari Inggris Clement Richard Attlee, telah melahirkan keputusan-keputusan antara lain:

a)      Jerman dibagi atas empat daerah pendudukan yaitu Jerman Timur dikuasai oleh Rusia, Jerman Barat dikuasai oleh Amerika Serikat, Inggris, Perancis. Begitu pula kota Berlin yang terletak di tengah-tengah daerah pendudukan Rusia dibagi menjadi empat yaitu Berlin Timur dikuasai oleh Rusia dan Berlin Barat dikuasai oleh Amerika Serikat, Inggris dan Perancis.

b)      Danzig dan daerah Jerman bagian timur Sungai Order dan Neisse diberikan kepada Polandia.

c)      Demiliterisasi Jerman.

d)     Penjahat perang harus dihukum.

e)      Jerman harus membayar ganti rugi perang.

2.      Perjanjian Perdamaian Sekutu dengan Jepang (1945 di Jepang) melahirkan keputusan-keputusan antara lain:

a)      Kepulauan Jepang diberikan kepada tentara pendudukan Amerika Serikat (untuk sementara).

b)      Kepulauan Kuril dan Sakhalin diserahkan kepada Rusia sedangkan Manchuria dan Taiwan diserahkan kepada Cina. Kepulauan-kepulauan Jepang di Pasifik diserahkan kepada Amerika Serikat. Korea akan dimerdekakan dan untuk sementara waktu bagian selatan Korea diduduki oleh Amerika Serikat sedangkan bagian utara diduduki oleh Rusia.

3.      Perjanjian Perdamaian Sekutu dengan Italia (1945 di Paris) melahirkan keputusan-keputusan antara lain:

a)      Daerah Italia diperkecil.

b)      Trieste menjadi negara merdeka di bawah PBB.

c)      Abessynia dan Alabania dimerdekakan kembali.

d)     Semua jajahan Italia di Afrika Utara diambil Inggris.

e)      Italia harus membayar kerugian perang.

4.    Perjanjian Perdamaian Sekutu dengan Austria (1945 di Austria) melahirkan keputusan-keputusan antara lain:

a)      Kota Wina dibagi atas 4 daerah pendudukan di bawah Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Rusia.

b)      Syarat-syarat lain belum dapat ditentukan pada saat itu karena keempat negara tersebut belum dapat mengadakan persetujuan.

5.    Perjanjian Sekutu dengan Hongaria, Bulgaria, Rumania, Finlandia, ditentukan di Paris tahun 1945 dan melahirkan keputusan-keputusan antara lain:

a)      Masing-masing daerah tersebut diperkecil.

b)      Masing-masing daerah harus membayar ganti rugi perang.[3]

E. Dampak atau Akibat Perang Dunia II

Perang Dunia II memberikan dampak yang luas dalam berbagai aspek kehidupan. Berikut ini dampak PD II dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan kerohanian:

1.      Bidang Politik
a)      Amerika Serikat tidak saja keluar sebagai negara pemenang dalam Perang Dunia II, tetapi juga sebagai negara penyebab kemenangan sehingga kedudukannya memuncak seyinggi-tingginya.
b)      Rusia keluar dari Perang Dunia II menjadi kekuatan raksasa yang luar biasa sehingga ditakuti oleh negara-negara lainnya dan kemudian menjadi saingan berat bagi Amerika Serikat.
c)      Terjadinya perebutan hegemoni antara Rusia dengan Amerika Serikat di dunia.
d)     Jatuhnya imperialisme politik yang disebabkan munculnya nasionalisme di Asia dan mulai berkobar dengan hebatnya menentang imperialisme negara-negara Barat (Eropa).
e)      Politik mencari kawan (politik aliansi).
f)       Balance of Power Policy mengakibatkan politik aliansi yang berdasarkan atas kemauan bersama (
g)      Collective Security) sehingga timbulnya:
h)      North Atlantic Pact (Amerika Serikat, Perancis, Belanda, Belgia, Luxemburg, Norwegia, Kanada) merupakan perjanjian militer, di mana serangan terhadap salah satu negara itu. Organisasi ini lebih dikenal dengan nama North Atlantic Treaty Organization (NATO).
i)        Middle Eastern Treaty Organization (METO) dibentuk pada tahun 1955 dan terdiri dari negara-negara Turki, Irak, Pakistan, Iran. Terbentuknya METO mendapat tantangan dari Mesir.
j)        South East Asian Treaty Organization (SEATO) yang merupakan rantai pertahanan Amerika Serikat di pasifik adalah usaha untuk membendung kekuatan komunis. Indonesia tidak mau ikut serta di dalamnya. Semua dilakukan untuk mengepung kekuatan Rusia oleh Amerika Serikat. Rusia menjawab tantangan tersebut dengan mendirikan negara-negara sekitar Rumania untuk benteng pertahanan.
k)      Munculnya politik pemecah belah terhadap negara-negara seperti Jerman, Austria, Wina, Trieste, Korea, Indo-Cina. Mereka dipecah menjadi beberapa negara pendudukan yang berlainan ideologi dan juga disusupi oleh paham-paham yang berbeda sehingga mereka akan tetap dan selalu bersaing.
2.      Bidang Ekonimi
Setelah Perang Dunia II berakhir, keadaan Eropa sangat kacau dan semakin parah sehingga Eropa tenggelam dalam kesengsaraan dan penderitaan. Amerika Serikat muncul sebagai negara kreditor bagi seluruh dunia. Amerika Serikat mengetahui bahwa Eropa yang rusak akan mudah dicengkeram oleh Rusia dengan komunismenya, karena itu Eropa dan juga negara lainnya harus dibantu. Berkaitan dengan itu ada beberapa lembaga donatur di antaranya:
a)      Truman Doctrine (1947), lembaga ini memberi bantuan ekonomi dan militer kepada Yunani dan Turki.
b)      Marshall Plan (1947), lembaga ini memberi bantuan ekonomi dan militer untuk membangun kembali ekonomi atas rencana yang terlebih dahulu dibuat oleh negara-negara Eropa dan disetujui oleh Amerika Serikat.
c)      Point Four Truman. Lembaga ini memberi bantuan kepada negara-negara yang masih memerlukan bantuan di Asia, dalam bentuk bantuan ekonomi dan militer (Mutual Security Act = MSA).
d)     Colombo Plan (ciptaan Inggris), lembaga ini mengutamakan kerja sama antarnegara di bidang ekonomi dan kebudayaan.
3.      Bidang Sosial
Reaksi yang muncul dalam bentuk kerja sama di antara bangsa-bangsa di dunia. Salah satu berlatar belakang akibat Perang Dunia II ini mendorong masyarakat dunia untuk membentuk United Nation Relief and Rehabilitation Administration (UNRRA) dengan membantu masyarakat yang menderita dalam bentuk:
a)      Memberikan makan orang-orang yang terlantar.
b)      Mengurus pengungsi-pengungsi dan mempersatukan para anggota keluarga yang terpisah akibat perang.
c)      Mendirikan rumah sakit dan balai pengobatan.
d)     Mengerjakan kembali tanah-tanah yang telah rusak.
4.      Bidang Kerohanian
Kesengsaraan yang berkepanjangan akibat Perang Dunia II mendorong manusia untuk mewujudkan perdamaian yang abadi. Niat ini semakin kuat setelah Liga Bangsa-Bangsa gagal dalam usaha mencari perdamaian. Maka pada tahun 1946, Liga Bangsa-Bangsa dihapuskan dan diganti dengan United Nations Organization (UNO) atau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).[4]

DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar